Contoh
Lengkap Materi Kultum Ramadhan Tema Ramadhan Bulan Istimewa
Contoh Lengkap Materi Kultum Ramadhan Tema Ramadhan Bulan Istimewa. Ramadhan adalah bulan kesempatan umat Islam untuk membakar dosa
lebih intensif dibandingkan dengan bulan lain. Mengapa membakar dosa? Pertama,
amalan puasa adalah ibadah istimewa dan berpahala istimewa yang mampu
meningkatkan ketakwaan dan menepis semua bentuk kemunkaran dan maksiat. Kedua,
pada bulan ini umat Islam mendapatkan panen pahala karena ada malam yang lebih
baik dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar, dan ketiga, dilipatgandakannya
pahala semua amalan muslim dan muslimah. Yang wajib dilipatgandakan 70 kali dan
yang sunnah disamakan dengan pahala amalan wajib. Dengan keistimewaan ini, dosa
umat Islam terbakar oleh banyaknya pahala amalan kebajikan yang diraih pada
bulan Ramadhan.
Barangkali, di sinilah
rahasianya mengapa Rasulullah senantiasa menanti bulan Ramadhan, sehingga
berdoa, “Allahumma baarik lanaa fi Rajaba wa Sya’baan wa ballighnaa Ramadlan”
(Ya Allah berkati kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan antarkan kami
sampai ke bulan Ramadhan.). Selain dari pada itu, Beliau senantiasa berkhutbah
ketika menyambut awal Ramadhan. Di antara isi khutbahnya yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan An Nasa’i adalah sebagai berikut:
“Telah
datang kepadamu bulan Ramadhan, penuh berkah. Allah mewajibkan atas kamu puasa
di bulan itu. Pada bulan itu semua pintu neraka terbuka lebar dan semua pintu
neraka Jahim tertutup rapat serta syetan-syetanpun dibelenggu. Di dalamnya
terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak
mendapatkan kebaikannya, maka sesungguhnya orang yang tidak beramal kebaikan
pada bulan ini sungguh amat merugi.”
Konotasi “pintu-pintu surga
terbuka lebar dan pintu neraka tertutup rapat dan syetan-syetanpun dibelenggu”,
maksudnya bahwa orang yang berpuasa berkesempatan besar untuk masuk surga dan
jauh dari neraka. Karena dengan puasanya ia berpahala besar dan pasti tidak bisa
digoda oleh syetan yang terkutuk.
Ramadhan dan Jihad
Puasa adalah ibadah yang
bernuansa jihad melawan hawa nafsu. Orang yang tidak bisa menahan nafsu
syahwatnya, nafsu amarahnya, nafsu seksualnya, dan nafsu-nafsu lainnya selama
berpuasa, berarti puasanya akan ditolak Rabbul Izzati. Rasulullah pernah
menegaskan dengan sabdanya: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dan
perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh darinya untuk meninggalkan makanan dan
minumannya.” Inilah jihad muslim yang tiada hentinya, karena nafsu al ammarah
bis suu’ senantiasa menyertainya, baik di kala jaga atau tidur. Namun, selain
jihad melawan hawa nafsu ini, umat Islam diperintahkan juga berjihad melawan
kekafiran dan kesyirikan. Jihad untuk mempertahankan diri dari serangan kaum
kufar ini sering disebut dengan jihad qitali.
Allah swt. telah mensyariatkan
jihad melawan kekufuran sebagai sarana ibadah dan perjuangan untuk menyiapkan
individu muslim yang mampu membawa beban untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Ibadah puasa penuh dengan kebaikan dan sumber pengkaderan untuk
menyiapkan generasi yang mau berkorban lii’laai kalimatillah. Tahun demi tahun
dilewati umat Islam dan Ramadhan penuh dengan kenangan peristiwa besar yang
menggambarkan jihad kaum muslimin. Sejak Islam datang menembus gelapnya
kekufuran dan kesyirikan menuju cahaya Islam, umatnya telah menghadapi jihad
besar melawan kezhaliman dalam menegakkan keadilan.
Jihad yang disyariatkan Islam
bertujuan mencapai dua sasaran:
Pertama:
Untuk mempertahankan diri dari
serangan asing dan mempertahankan tanah air di mana mereka tinggal.
Kedua:
Mempertahankan dakwah
Islamiyah dan ajaran-ajaran Ilahi sekaligus melindungi para pembawa
panji-panjinya, demi menebarkan ajaran Islam dengan al-hikmah, almau’izhah al
hasanah dalam suasana penuh aman dan kedamaian. Jihad disyariatkan Islam agar
ajaran Islam tetap tersebar ke seantero dunia. Dakwah bagaikan air yang harus
dirasakan manfaatnya oleh seluruh umat manusia. Bila tidak disyariatkan jihad,
maka kebatilan akan menggusur yang hak, kerusakan akan menghantui dunia, dan
panji-panji Islam akan tumbang diserang kekufuran.
Tuntutan Jihad Sekarang Lebih
Luas
Ketika musuh-musuh Islam
menyerang dengan berbagai macam cara untuk memadamkan cahaya agama Allah,
kondisi ini menuntut umat Islam agar melakukan jihad dalam berbagai aspek
kehidupan. Jihad terhadap hawa nafsu adalah jihad setiap saat bagi setiap
muslim yang masih waras dan sehat. Jihad qitaali adalah wajib bila umat Islam
diserang dengan senjata seperti di Palestina, Afghanistan, Irak, Bosnia, dan
belahan bumi lainnya. Selain jihad nafsiy dan jihad qitaali, masih banyak lagi
tuntutan jihad lainnya, sebanyak aneka ragam serangan musuh. Di antara
jihad-jihad yang dituntut sekarang adalah:
1.Jihad tablighi, yaitu jihad dengan lisan
untuk menyampaikan ajaran Islam dengan penuh hikmah, kelembutan, dan kesejukan.
Kita diwajibkan tablighi ini sebagai jihad bil-lisan untuk meluruskan berbagai
penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat.
2.Jihad ta’limi, yaitu jihad melalui
pendidikan, baik formal atau Non formal. Saat ini umat Islam sangat dituntut
untuk menekuni jihad ta’limi ini, karena sekolah-sekolah unggulan umat Islam
masih perlu peningkatan kualitas dan kuantitas. Apalagi sekolah-sekolah yang
dikelola pendidikan non Islam sarat dengan unsur-unsur yang bisa memadamkan
semangat keislaman siswa.
3.Jihad Maali, yaitu jihad dengan harta
dalam rangka menebarkan Syiar Islam, melindungi kaum fuqara’ dan masakin dari
kekufuran yang mengintai mereka. Jihad maali ini sering disebut Al-Qur’an lebih
daripada jihad binnafsi. Sumber : Internet