Contoh
Teks Pidato Sambutan Ketua Panitia Dalam Acara Memperingati Maulid Nabi Di Sekolah
Jumpa
lagi pada postingan kali ini, dan dalam kesempatan ini melalui postingan ini
kami akan berbagi Contoh Teks pidato Sambutan Ketua Panitia Dalam Acara Memperingati
Maulid Nabi Di sekolah Maulid Nabi merupakan peringatan yang populer di kalngan
kaum muslimin Indonesia dan juga di negeri muslim lainnya. Hampir di setiap
intansi memperingatinya, baik instansi pemerintahan, masjid, hingga kampus dan
sekolah. Bagi seorang ketua panitia acara Maulid Nabi, pidato merupakan salah
satu hal yang tidak boleh terlupakan untuk disiapkan. Berikut adalah Contoh
Pidato Sambutan Ketua Panitia Maulid Nabi di Sekolah yang dapat sobat jadikan
sebagai bahan referensi untuk memberi sambutan sebagai Ketua Panitia Acara
tersebut;
Baca
juga;
Pidato
Sambutan
Ketua
Panitia Maulid Nabi Saw
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Yang
saya hormati:
Bapak
Kepala ............
Bapak
dan Ibu Guru ..........
serta
para tamu undangan.
Yang
saya sayangi dan saya banggakan, rekan-rekan pelajar ................................sekalian.
Assalamualaikum
wr wb
Puji
syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah begitu baik
melimpahkan karunia-Nya berupa nikmat sehat, panjang umur, dan yang utama, iman
dalam Islam. Salam dan shalawat kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw,
beserta para keluarga, sahabat, dan kaum muslimin yang setia dengan ajarannya
hingga akhir zaman kelak.
Saat
ini, kita telah memasuki Bulan Rabiul Awwal, salah satu bulan dalam kalender
Islam, bulan ketika Rasulullah Muhammad saw dilahirkan 1.443 tahun atau hampir
15 abad yang lampau.
Telah
sama kita ketahui, lahirnya Rasulullah Muhammad saw merupakan tonggak awal
perubahan dalam sejarah dunia. Lahir di tengah hiruk-pikuk kehidupan masyarakat
Arab yang jahil, kemudian diangkat oleh Allah swt menjadi utusan untuk
mengemban risalah Islam ke seluruh manusia. Ya, mengemban risalah agama
penutup, agama yang sempurna, sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi sekalian
alam.
Berawal
dari dakwah kepada penduduk Mekah, hambatan terbesar dan terberat justru ada di
kampung kelahirannya ini. Semua orang mengakui segala kebaikan yang ada dalam
diri Muhammad. Namun semua itu sirna, ketika Muhammad saw mengemban risalah
Islam. Mereka berbalik benci, murka, dan memusuhinya habis-habisan.
Selama
13 tahun, hanya beberapa orang saja yang berhasil diislamkan. Tak kurang,
cacian, hinaan, cemoohan dialamatkan kepada beliau. Bahkan tindakan fisik
seperti pencekikan, pelemparan batu, hingga aksi pembunuhan (meski gagal)
dialamatkan kepada Muhammad, yang dikenal santun, selalu berkata jujur, adil,
dan tidak mementingkan diri sendiri. Para pengikutnya pun tak lepas dari
intimidasi, boikot, penyiksaan, hingga pembunuhan. Apakah Muhammad al Amin, menyerah?
Tidak!
Setelah
gigih berdakwah dan melebarkan zona audiens dakwahnya, pertolongan datang dari
penduduk Yatsrib. Hingga berdirilah negara Islam pertama yang bernama Madinah.
Belaiu pun menegakkan syariat Islam terhadap warga Madinah yang tak hanya
didiami oleh kaum muslimin semata, tetapi juga kaum Yahudi dan Nashrani.
Muhammad
saw hanyalah seorang Rasul. Dan sungguh telah ada Rasul-rasul sebelumnya.Beliau
bukanlah makhluk abadi yang tidak pernah mati, beliau pun manusia biasa.
Sepeninggalnya, risalah Islam disebarkan oleh para khalifah beliau, oleh para
sahabat, dan para pemeluknya hingga tersebar ke segala penjuru dunia, hingga
nusantara. Bisa dibayangkan, negara Islam yang mulanya berawal dari sebuah
wilayah bernama Yatsrib, selanjutnya meluas hingga mencapai hampir 2/3 belahan
dunia. Subhanallah.
Hadirin
yang dirahmati Allah,
Memperingati
hari lahir, dalam bahasa arabnya "maulid", dalam bahasa latin
"natal", sebenarnya tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam
agama Islam, hanya ada dua peringatan atau hari raya besar, yaitu Idul Fitri
dan Idul Adha. Maulid Nabi saw sendiri baru diadakan dan menjadi tradisi
turun-menurun sejak dicanangkan oleh Shalahuddin al Ayubi, sebagai strategi
untuk membangkitkan kembali semangat kaum muslimin untuk mengalahkan pasukan
Salib.
Jadi,
selain sebagai cara untuk membangkitkan kenangan manis dan kecintaan pada Nabi
Muhammad saw, maulid Nabi diadakan untuk membangkitkan semangat perlawanan kaum
muslimin ketika itu. Hasilnya, semangat jihad kaum muslimin meningkat. Pada
akhirnya, Al Quds berhasil direbut dan kembali ke pangkuan Islam.
Berkaca
dari peristiwa sejarah besar itu, mengambil momentum tanggal kelahiran Nabi
Besar Muhammad saw ini, marilah kita bersama-sama memperingatinya dengan tujuan
menumbuhkan kembali semangat untuk mengembalikan kejayaan umat Islam. Bukan
sekadar peringatan rutin yang setelah ini kembali hilang dari ingatan, melain
tonggak awal untuk kembali beramal secara serius demi tegaknya kembali hukum
dan peradaban Islam. Peradaban yang selama berabad-abad menjadi rahmatan lil
alamin. Peradaban yang kamudian jejak rahmatnya tersamarkan sejak hilangnya
institusi kekhalifahan Islam.
Semoga,
kita yang hadir di sini bisa memetik hikmah dan semangat dari peringatan Maulid
Nabi Besar Muhammad saw ini. Akhir kata, kepada hadirin, kami selaku panitia
mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala keterbatasan
pelayanan yang kami berikan. Kepada rekan-rekan panitia, saya ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas segala kebersamaan dan pengorbanan yang telah
dicurahkan demi suksesnya acara ini.
Billahi
taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum
wr wb.
Semoga
bermanfaat, Salam Santun baca yang terbaru disini