Kumpulan Contoh
Kultum Al Qur’an Mu’jizat Bag.1
Kumpulan Contoh Kultum Al Qur’an Mu’jizat Bag.1 Membaguskan Bacaan Al Qur’an. Al Qur'an Al Karim merupakan
mu'jizat Rasul yang agung termasuk mu'jizat yang indah selain juga mu'jizat
yang logis. Ia telah membuat bangsa Arab tidak mampu berkutik, yaitu dengan
keindahan bayannya, kerapian susunan dan uslubnya, dan keunikan suaranya
apabila dibaca, sehingga sebagian mereka menamakannya "Sihir." Para ulama balaghah dan para
sastrawan bangsa Arab sejak masa Abdul Qahir sampai Ar-Raf"i dan Sayyid
Quthb dan selain mereka pada zaman kita ini telah menjelaskan sisi I'jaz bayani
(kejelasan mu'jizat) atau sisi keindahan dalam kitab ini. Yang dituntut di
dalam membaca Al Qur'an adalah bertemunya antara keindahan suara dan tajwidnya
sampai keindahan bayan dan susunannya, oleh karena itu Allah SWT berfirman:
"Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Al Muzzammil:4) Rasulullah SAW bersabda
"Bukanlah termasuk ummatku orang yang tidak melagukan Al Qur'an."
(HR. Bukhari) Tetapi dengan lagu yang
khusyu' bukan main-main atau merubah. "Hiasilah Al Qur'an itu dengan
suaramu." (HR. Muslim) Dalam riwayat lainnya
disebutkan "Sesungguhnya suara yang baik itu menambah Al Qur'an menjadi
baik." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa'i)
Rasulullah SAW juga bersabda kepada Abu Musa Al Asy'ari RA, "Seandainya kamu melihatku, aku mendengarkan suaramu tadi malam, sungguh kamu telah diberi seruling dari seruling keluarga Dawud." Abu Musa berkata, "Seandainya aku mengetahui hal itu, maka aku akan membacakan untukmu dengan bacaan yang lebih baik." (HR. Muslim) Rasulullah SAW juga bersabda: "Apa yang diizinkan Allah pada sesuatu, apa yang dizinkan Allah kepada Nabinya (adalah) untuk membaguskan dalam melagukan Al Qur'an yang dia baca dengan keras." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda kepada Abu Musa Al Asy'ari RA, "Seandainya kamu melihatku, aku mendengarkan suaramu tadi malam, sungguh kamu telah diberi seruling dari seruling keluarga Dawud." Abu Musa berkata, "Seandainya aku mengetahui hal itu, maka aku akan membacakan untukmu dengan bacaan yang lebih baik." (HR. Muslim) Rasulullah SAW juga bersabda: "Apa yang diizinkan Allah pada sesuatu, apa yang dizinkan Allah kepada Nabinya (adalah) untuk membaguskan dalam melagukan Al Qur'an yang dia baca dengan keras." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Dalam Al Qur'an terkandung unsur agama, ilmu, sastra dan seni secara bersamaan. Dia mampu memberikan siraman ruhani, memberikan kepuasan akal, membangunkan perasaan, memberikan kenikmatan pada perasaan dan memperlancar lisan.
Kalamullah Bagaimanakah kita membuktikan
Al-Quran itu adalah Kalam Allah?
Pertama, Al-Qur’an merupakan
mu’jizat ( tidak ada seorangpun yang bisa mendatangkan sepertinya, atau seperti
surah di antara surah-surahnya ). Mu’jizat ini hanya diberikan oleh Allah,
kepada seorang rasulNya, sebagai bukti yang membenarkan bahwa ia benar-benar
utusan Allah. Sebagai Mu'jizat Al-Qur'an tentu dari Allah. Dan memang sampai
sekarang tidak ada seorangpun yang bisa mengarang sepertinya, sampai seperti
surah yang paling pendek pun masih belum ada yang bisa mendatangkannya.
Pada waktu Al-Qur'an
diturunkan, orang-orang Arab berada di puncak kefasihan berbahasa.Tapi ternyata
tidak seorang pun dari mereka yang bisa membuat seperti Al-Qur'an. Berbagai
usaha telah dilakukan oleh sebagian penyair mereka. Tapi usaha mereka gagal.
Bahkan mereka sendiri mengakui bahwa Al-Qur'an memang bukan karangan manusia.
Imam Az Zarkasyi menyebutkan bahwa mu’jizat Al-Qur'an nampak dari segala sisi (
lihat Al Burhan fi ulumil Qur'an, oleh Az Zarkasyi :Jilid:2,hal:237, Darul
Ma'rifah, Bairut1990) : dari rangkaian katanya yang indah " balaghah
", susunan ayat-ayat dan surah-surahnya, kebenaran isinya, kesesuaian
informasinya dengan penemuan final ilmu pengetahuan.
Kedua, memang ada tuduhan
bahwa Al-Qur'an karangan Nabi Muhammad SAW, namun kemudian Imam Al-Baqillani
dalam bukunya Ijazul Qur'an, mencoba membandingkan antara hadits-hadits Nabi
dan ayat-ayat Al-Qur'an, hasilnya sebuah kesimpulan bahwa Al-Qur'an bukan
karangan Nabi. Al-Qur'an kalam Allah. Sampai-sampai Al Baqillani menantang.
Kalau masih belum percaya silahkan kumpulkan hadits-hadits Nabi – ujar Al
Baqillani -, lalu susunlah sebagaimana susunan Al-Qur'an, anda akan menemukan
susunan yang tidak berkaitan antara satu hadits dengan lainnya.
Bandingkan dengan Al-Qur'an,
teliti susunan ayatnya, sunan surah-surahnya, anda akan menemukan suatu
keterpaduan, saling berkaitan dari awal sampai akhir. Padahal ia diturunkan
secara berangsur-angsur. Para Ulama sepanjang sejarah telah membuktikan hakikat
kesatuan Al-Qur'an dengan susunannya yang ada. Di tambah lagi bahwa di dalam
Al-Qur'an banyak " khitab " yang ditujukan kepada Rasulullah. Bahkan
ada yang berupa teguran seperti yang terdapat dalam surat " Al Tahrim
", Rasulullah ditegur langsung karena mengharamkan madu pada dirinya,
untuk menjaga perasaan istrinya yang tidak suka bau madu yang diminumnya.
Di permulaan surat "
Abasa " juga teguran kepada Rasulullah kerena beliau bermuka masam kepada
Ibn Ummi Maktum yang pada waktu itu minta Rasulullah untuk mengajarkannya
Al-Qur'an, sementara Rasulullah sedang sibuk dalam sebuah pertemuan dengan
pemuka-pemuka Quraisy. Masuk akalkah seorang menegur dirinya senidiri dalam
buku yang dikarangnya? Kalau memang benar Al-Qur'an karangan Muhammad SAW.
Ketiga, Al-Qur'an sendiri menyuruh Rasulullah SAW untuk menantang siapa saja
yang dari mahluk yang ada, jin dan manusia untuk membuat sepertinya. Dalam (QS:
Hud:13) perintah untuk Nabi agar menantang mereka supaya mendatangkan sepuluh
surah. Dalam (QS:Yunus:38) perintah agar menantang mereka untuk mendatangkan
satu surah. Pada (QS:Al Baqarah:23) juga demikian.
Bahkan dalam (QS:Al Isra':88)
Al-Qur'an menegaskan bahwa sekalipun jin dan manusia berkumpul untuk mengarang
seperti Al-Qur'an tidak akan bisa. Dan sampai sekarang Al-Qur'an masih terus
menantang, tapi tidak ada seorangpun yang bisa menjawab. Kalau memang karangan
Nabi Muhammad SAW, mengapa pakai perintah? Dan bentuk perintah kepada Nabi
Muhammad SAW, di dalam Al-Qur'an begitu banyak. Perhatikan saja tiga surah
terkahir : Al Ikhalsh, Al Falaq dan An Nas. Semuanya dimulai dengan perintah
" qul " ( katakan hai Muhammad ). Ini semua menunjukkan bahwa
Al-Qur'an kalam Allah.
Dan kalau Al-Qur'an karangan
manusia, tentu tidak akan sampai sejauh ini berani menantang. Sementara Al-Qur'an
akan terus menantang sampai hari Kiamat. Suatu bukti bahwa ia kalam Allah yang
mu'jiz. Keempat, Silahakan anda bandingkan antara penemuan ilmu pengetahuan
yang sudah final ( bukan teori ), tentang alam, atau tentang tubuh manusia dan
lain sebagianya, lalu bandingkan dengan penegasan Al-Qur'an, anda pasti akan
mendapatkan hakikat yang sama. Mengapa, karena alam ini ciptaan Allah, dan
Al-Qur'an kalamNya. Sudah demikian banyak para ulama mengungkap hal ini dalam
pembahasan "al i'jazul ilmi lilqur'an".
Adakah akal manusia sejak
sekian abad silam, bisa menjangkau penemuan ilmu yang baru saja didapatkan
tanpa sebuah penelitian? Kelima, di dalam Al-Qur'an banyak informasi mengenai
alam ghaib, seperti adanya surga dengan segala keindahannya, dan neraka dengan
segala kepedihannya, adanya hari kiamat, dan seterusnya yang semuanya ini tidak
mungkin dijangkau oleh akal manusia. Suatu bukti bahwa yang mempunyai informasi
seperti ini hanya Dia yang menciptakan alam, dan yang menentukan akhir hidup
manusia, yang mengatur kehidupan setelah matinya semua mahluk, dan yang membagi
ada yang ke surga dan yeng ke neraka.
Sumber artikel : media internet
Sumber artikel : media internet